Sabtu, 24 Maret 2018

STRUKTUR DATA Sistem Informasi Geografis


STRUKTUR DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


Jenis data yang dimasukkan dalam SIG diperoleh beberapa kegiatan, yaitu:
       1.        Data penginderaan jauh (remote sensing) 
      Data dalam bentuk citra dan foto udara atau nonfoto. Citra adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui satelit. Foto udara adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui pesawat udara. Informasi yang terekam pada citra penginderaan jauh yang berupa foto udara atau diinterpretasi (ditafsirkan) terlebihi dahulu sebelum diubah ke dalam bentuk digital.
        2.        Data lapangan (teristris),
      Data yang diperoleh secara langsung melalui hasil pengamatan di lapangan karena data ini tidak terekam dengan alat penginderaan jauh. Misalnya, batas administrasi, kepadatan penduduk, curah hujan, pH tanah, kemiringan lereng, suhu udara, kecepatan angin, dan gejala gunung api.
        3.        Data peta (map)
       Data yang telah terekam pada kertas atau film. Misalnya, peta geologi atau peta jenis tanah yang akan digunakan sebagai masukan dalam SIG, kemudian dikonversikan (diubah) ke dalam bentuk digital.
      4.        Data statistik (statistic)
       Data hasil catatan statistik dalam bentuk tabel, laporan, survei lapangan, dan sensus penduduk. Data statistik diperoleh dari lembaga swasta atau instansi resmi peme rintah, seperti Biro Pusat Statistik (BPS). Data statistik merupakan data sekunder, yaitu data yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut.
       5.        Data GPS
       Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Data posisi GPS dapat digunakan sebagai data dasar koordinat bumi, selain itu hasil traning area sebuah GPS dapat juga digunakan sebagai data penunjang dalam pembuatan peta
      6.        Wawancara
      Merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden. Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden. Teknik ini terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis atau sejenis pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara atau memerlukan penerjemahan

Pada dasarnya jenis data SIG dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
       A.      Data Spasial
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek di bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa fenomena alamiah dan buatan manusia. Data spasial SIG dapat dibedakan menjadi dua model, yaitu :
        1.         Data Raster
Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan dari sistem penginderaan jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual seperti jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lain-lain.
     2.     Data Vektor
 Dalam format vektor, bumi direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), poligon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/ point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua baris).
§  point  (titik): 0-dimensi
      Sepasang koordinat tunggal x,y
      Luasan daerah nol
      Pohon, sumur minyak, label lokasi
§  Garis (arc): 1-dimensi
      dua (atau lebih)  terhubung dengan koordinat  x,y
      Jalan, aliran
§  polygon : 2-dimensi
      empat  atau lebih titik teratur terhubung dengan koordinat x,y
      x,y  yang pertama dan terakhir sama berpasangan.
      Suatu daerah yang tertutup
      batas sensus, batas kabupaten, danau


       B.   Data Non Spasial (Atribut)
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi-informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada. Data atribut atau tabular menyimpan informasi tentang nilai atau besaran dari data grafis.
Data atribut suatu objek dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
       1.         Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif. Data kualitatif dapat diperoleh dari pengisian angket, wawancara dan tanya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan jenis atau rupa. Sebagai contoh, data kualitatif dalam peta penggunaan lahan, antara lain permukiman, sawah, kawasan industri, tegalan, dan hutan.
       2.         Data Kuantitatif
Data kuantitif adalah data hasil pengamatan atau pengulcuran yang dinyatakan dalam bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai dari objek. Data kuantitatif dapat dibedakan menjadi 4 (empat macam), yaitu :
a.       Data rasio adalah data yang diperoleh dengan ukuran-ukuran yang memiliki nilai 0 (nol) mutlak dan dengan interval yang sama.
b.     Data interval adalah data yang disusun berdasarkan jarak tertentu, data ini mempunyai tingkat akurasi sedang.
c.     Data ordinal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori tertentu yang menunjukkan adanya tingkatan dari yang paling rendah sampai tingkat paling tinggi.
d.   Data nominal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori tertentu yang tidak menunjukan adanya tingkatan, kemudian diberi kode.

Daftar Pustaka
Kiospeta. 2008. Bentuk dan Struktur Data.
Indarto. 2013. Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Paryono, Petrus. 1994. Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Prahasta, Eddy. 2001. Konsep – Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi. Bandung : Penerbit Informatika.
Yousman, Yeyep. 2004. Sistem Informasi Geografis dengan Map Info Professional. Yogyakarta : Penerbit Andi.