STRUKTUR
DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Jenis data
yang dimasukkan dalam SIG diperoleh beberapa kegiatan, yaitu:
1.
Data penginderaan jauh (remote sensing)
Data dalam bentuk citra dan foto udara atau nonfoto. Citra adalah gambar
permukaan bumi yang diambil melalui satelit. Foto udara adalah gambar permukaan
bumi yang diambil melalui pesawat udara. Informasi yang terekam pada citra
penginderaan jauh yang berupa foto udara atau diinterpretasi (ditafsirkan)
terlebihi dahulu sebelum diubah ke dalam bentuk digital.
2.
Data lapangan (teristris),
Data yang
diperoleh secara langsung melalui hasil pengamatan di lapangan karena data ini
tidak terekam dengan alat penginderaan jauh. Misalnya, batas administrasi,
kepadatan penduduk, curah hujan, pH tanah, kemiringan lereng, suhu udara,
kecepatan angin, dan gejala gunung api.
3.
Data peta (map)
Data yang telah terekam
pada kertas atau film. Misalnya, peta geologi atau peta jenis tanah yang akan
digunakan sebagai masukan dalam SIG, kemudian dikonversikan (diubah) ke dalam
bentuk digital.
4.
Data statistik (statistic)
Data hasil
catatan statistik dalam bentuk tabel, laporan, survei lapangan, dan sensus
penduduk. Data statistik diperoleh dari lembaga swasta atau instansi resmi peme
rintah, seperti Biro Pusat Statistik (BPS). Data statistik merupakan data
sekunder, yaitu data yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut.
5.
Data GPS
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG.
Data posisi GPS dapat digunakan sebagai data dasar koordinat bumi, selain itu
hasil traning area sebuah GPS dapat juga digunakan sebagai data penunjang dalam
pembuatan peta
6.
Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan
pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian. Teknik
wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan
responden. Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat
kompleks, sensitif atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan
dengan kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden. Teknik ini
terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis atau sejenis
pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara atau memerlukan
penerjemahan
Pada
dasarnya jenis data SIG dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
A. Data Spasial
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek
di bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan
interprestasi dan proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi. Fenomena
tersebut berupa fenomena alamiah dan buatan manusia. Data spasial SIG dapat
dibedakan menjadi dua model, yaitu :
1. Data Raster
Pada data
raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang
disebut sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung
pada ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan
dari sistem penginderaan jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan
batas-batas yang berubah secara gradual seperti jenis tanah, kelembaban tanah,
suhu, dan lain-lain.
2. Data
Vektor
Dalam format
vektor, bumi direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line),
poligon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik
yang sama), titik/ point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan
titik perpotongan antara dua baris).
§ point (titik): 0-dimensi
•
Sepasang
koordinat tunggal x,y
•
Luasan
daerah nol
•
Pohon, sumur
minyak, label lokasi
§ Garis (arc): 1-dimensi
•
dua (atau
lebih) terhubung dengan koordinat x,y
•
Jalan,
aliran
§ polygon : 2-dimensi
•
empat atau lebih titik teratur terhubung
dengan koordinat x,y
•
x,y yang pertama dan terakhir sama berpasangan.
•
Suatu daerah
yang tertutup
•
batas
sensus, batas kabupaten, danau
B. Data Non Spasial (Atribut)
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi
informasi-informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut
berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.
Data atribut atau tabular menyimpan informasi tentang nilai atau besaran dari
data grafis.
Data atribut suatu objek dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1.
Data
Kualitatif
Data
kualitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk
deskriptif. Data kualitatif dapat diperoleh dari pengisian angket, wawancara dan
tanya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan jenis
atau rupa. Sebagai contoh, data kualitatif dalam peta penggunaan lahan, antara
lain permukiman, sawah, kawasan industri, tegalan, dan hutan.
2.
Data
Kuantitatif
Data kuantitif
adalah data hasil pengamatan atau pengulcuran yang dinyatakan dalam bilangan.
Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai dari objek.
Data kuantitatif dapat dibedakan menjadi 4 (empat macam), yaitu :
a. Data rasio
adalah data yang diperoleh dengan ukuran-ukuran yang memiliki nilai 0 (nol)
mutlak dan dengan interval yang sama.
b. Data
interval adalah data yang disusun berdasarkan jarak tertentu, data ini
mempunyai tingkat akurasi sedang.
c. Data ordinal
adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori tertentu yang
menunjukkan adanya tingkatan dari yang paling rendah sampai tingkat paling
tinggi.
d. Data nominal
adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori tertentu yang tidak
menunjukan adanya tingkatan, kemudian diberi kode.
Daftar Pustaka
Kiospeta. 2008. Bentuk dan Struktur Data.
(https://kiospeta.wordpress.com/category/sistem-informasi-geografi/bentuk-dan-struktur-data/,
diakses pada 24 Maret 2018 pukul 20.26 WIB)
Indarto. 2013. Sistem Informasi
Geografis. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Paryono,
Petrus. 1994. Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Prahasta, Eddy. 2001. Konsep – Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi. Bandung :
Penerbit Informatika.
Yousman, Yeyep. 2004. Sistem Informasi Geografis dengan Map Info
Professional. Yogyakarta : Penerbit Andi.